SISTEM BILANGAN NYATA
A. Pengertian
Sistem Bilangan Nyata
Sistem bilangan nyata
adalah suatu himpunan dari unsur-unsurdengan operasi yang dapat didefinisikan
(+ , - , : , log , dan akar ). Sedangkan himpunan-himpunan dalam aljabar
adalah himpunan-himpunan bilangan.
Dapat
disimpulkan bahwa bilangan real adalah bilangan-bilangan yang dapat mengukur
panjang, beserta bilangan negatif dan bilangan nol. Atau dengan kata lain
bilangan real adalah bilangan yang dapat diurutkan dengan bilangan nol menjadi
titik awal untuk mengukur jarak ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif).
Adapun
berikut adalah pengertian dari bagian bilangan real:
1.
Bilangan Irasional
Bilangan irasional
adalah bilangan real yang tidak bisa dibagi (hasil baginya tidak pernah
terhenti). Contoh paling umum dari bilangan irasional adalah bilangan akar,pi dan bilangan e.
2.
Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan real
yang jelas ukurannya (hasil baginya dapat terhenti). Meliputi:
a. Bilangan
Pecahan
Bilangan pecahan adalah
istilah dalam matematika yang terdiri dari bilangan pembilang dan penyebut.
Hakikat transaksi dalam bilangan pecahan adalah bagaimana cara menyederhanakan
pembilang dan penyebut. Penyederhanaan bilangan tersebut hanya akan mempermudah
dalam operasi aritmatika tanpa mengurangi nilai dari bilangan tersebut.
b. Bilangan
Bulat
Bilangan
bulat adalah bilangan yang mencakup:
·
Bilangan
cacah meliputi bilangan 0,1,2,3...
·
Bilangan
nol (0)
·
Bilangan negatif,
merupakan bilangan yang kurang dari nol. Meliputi: -1,-2,-3,...
·
Bilangan
asli, merupakan bilangan yang lebih dari nol dan dapat disebut sebagai bilangan
positif. Meliputi: 1,2,3...
·
Bilangan
prima, merupakan bilangan yang tidak dapat dibagi dengan bilangan lain, kecuali
bilangan itu sendiri dan bilangan satu (1). Meliputi: 2,3,5,7....
·
Bilangan
komposit, merupakan bilangan asli lebih dari satu namun bukan bilangan prima.
Meliputi: 4,6,8,9...
B. Operasi
Bilangan Real
1. Operasi
Penjumlahan
a
+ b = c, dengan a, b, c Î R
2. Operasi
Pengurangan
a ˗ b = c <=> a + (-b) = c, dengan
a, b, c Î R
3. Operasi
Perkalian
a x b
= c, dengan a, b, c Î
R
4. Operasi
Pembagian
a/b =a x 1/b=c,
dengan a, b, c Î
R
C. Sifat-Sifat
Operasi Bilangan Real
1. Penjumlahan
a. Sifat
tertutup
a + b = r
b. Sifat
komutatif
a + b = b + a
c. Sifat
asosiatif
a + ( b + c ) = ( a + b ) + c
d. Sifat
distributif perkalian
a( b + c ) = ab + ac (distributif kiri)
( b + c)a = ba + ca (distributif kanan)
e. Sifat identitas pada
penjumlahan
0 + a = a <=> a + 0 = a
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 0 adalah
elemen identitas atau elemen netral.
f. Sifat
invers
a + (-a) = 0 <=> (-a) + a = 0
2. Perkalian
a. Sifat
tertutup
a. a x b = r
b. Sifat
komulatif
a x b = b x a
c. Sifat
asosiatif
(a x b)
c = a (b x c)
d. Sifat
identitas
a x 1 = a
sehinga
dapat disimpukan bahwa 1 adalah elemen identitas atau elemen netral.
e. Sifat invers (pada
perkalian tidak berlaku, sebab 0 tidak mempunyai invers).
a x 1/a = 1/a x a = 1 ( untuk a bukan 0)
0 x 1/0 bukan 1 (tidak didefinisikan)
f. Hasil
perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
·
Hasil perkalian dua
bilangan bulat positif adalah biangan positif
(+) x (+) = (+)
·
Hasil perkalian dua
bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif
(-) x (-) = (+)
·
Hasil perkalian
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
negatif
(+) x (-) = (-)
(-) x (+) = (-)
3. Pembagian
a. Tidak
berlakunya sifat komulatif
a/b bukan b/a
b. Sistem
operasinya berkebalikan dari perkalian
a/b = c bukan c/b = a
c. Hasil
dari pembagian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
·
Hasil bagi dua bilangan
bulat positif adalah bilangan bulat positif
(
+ ) : ( + ) = ( + )
·
Hasil bagi dua bilangan
negatif adalah bilangan bulat positif
(
- ) : ( - ) = ( + )
·
Hasil bagi dua bilangan
salah satu bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif, maka hasil
pembagiannya adalah bilangan bulat negatif
(
+ ) : ( - ) = ( - )
(
- ) : ( + ) = ( - )
d. Hasil
pembagian dengan nol ( 0 )
a
: 0 = tidak terdefinisikan
0
: a = 0
Untuk
semua bilangan bulat
e. Tidak
berlakunya sifat asosiatif
(
a : b ) : c bukan a : ( b : c )
f. Tidak
bersifat tertutup. Jika pada penjumlahan maupun perkalian a/b = c, maka dalam pembagian, c bisa saja tidak
bilangan bulat.
Contoh:
6 : (-9) = (-2/3)
4. Pengurangan
a. Dasar
operasi pengurangan
a
– b = a + ( -b )
b. Sifat
tertutup
a
– b = c
c. Tidak
berlakunya sifat asosiatif
a
– b bukan b – a
d. Tidak
berlakunya sifat komulatif
(a
– b ) –c bukan a – ( b – c )
e. Sfat
pengurangan nol 0
a
– 0 = a
0
– a = ( -a )
0
– 0 = 0
Komentar
Posting Komentar